Di musim liburan kali ini, Tugu Monas masih menjadi
pilihan favorit warga Jakarta. Namun apakah Anda tahu ikon Jakarta ini
tak pernah 'dimandikan' selama 20 tahun?
"Terakhir tugu Monas
dibersihkan tahun 92. Itu kan susah marmernya dibersihkan, jadi harus
hati-hati. Terakhir ada lembaga dari Jerman mencoba bersihkan pakai tali
dengan semprotan air panas, tapi dia baru mencoba belum dibersihkan
semua. Memang sudah kusam banyak debu yang menempel di leher tugu," kata
Kasubag Tata Usaha Sri Yanti saat berbincang dengan merdeka.com di
Monas, Jakarta, Selasa (25/12).
Keprihatinan bukan hanya lantaran
jarang dibersihkan, bahkan hujan asam yang sering menerpa emas Monas
sering membuat emasnya rontok.
"Emas Monas memang banyak yang
rontok, butiran seperti pasir sering jatuh-jatuhan. Tak ada yang bisa
kami lakukan selain penambahan emas lagi. Apalagi emasnya bukan emas
yang biasa," ujar Yanti prihatin.
Untuk itu pihaknya terus
mendorong agar dinas pariwisata dan pemprov DKI bisa melakukan
penambahan emas. Namun lagi-lagi saran ini dihiraukan.
"Terakhir
penambahan emas tahun 95. Kami sudah melakukan pengajuan penambahan emas
ke dinas terkait, tapi belum ada tanggapan lagi," tutupnya sedih.
Monumen
Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas adalah monumen
peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini
dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden
Soekarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini
dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan
semangat perjuangan yang menyala-nyala.
Sumber: Merdeka.com
Rabu, 26 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar